Langkah-Langkah Menjadi Seorang Data Analyst

Data Analyst adalah salah satu profesi paling dibutuhkan di era digital saat ini. Hampir semua perusahaan dari startup hingga korporasi besar, membutuhkan orang yang mampu mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih akurat. Mari kita pelajari apa yang dibutuhkan untuk menjadi Seorang Data Analyst, sebelum memulai kita harus pahami dulu apa itu data analyst.

https://www.tembokbisa.com/2025/07/menjadi-seorang-data-analyst.html

Apa Itu Data Analyst?

Data Analyst adalah seseorang yang bertugas untuk:

  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber

  • Membersihkan dan mengolah data agar rapi dan siap dianalisis

  • Menggunakan metode statistik dan tools analisis untuk mencari insight

  • Membuat laporan dan visualisasi data

  • Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis

Berikut adalah langkah-langkah menjadi seorang Data Analyst bagi pemula:

1. Pahami Peran Data Analyst

Seorang Data Analyst adalah profesional yang bertugas untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data agar dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Mereka menjadi penghubung antara data mentah dan strategi perusahaan.


Tugas Utama Seorang Data Analyst:

  1. Mengumpulkan Data
    Mengambil data dari berbagai sumber seperti database, sistem internal, atau laporan pihak ketiga.

  2. Membersihkan dan Menyiapkan Data (Data Cleaning)
    Memastikan data bersih, rapi, dan siap dianalisis dengan menghapus data duplikat, menangani nilai kosong, dan menyusun ulang format data.

  3. Menganalisis Data
    Menggunakan teknik statistik atau alat analisis seperti Excel, SQL, Python, atau R untuk menemukan pola, tren, dan insight dari data.

  4. Membuat Visualisasi
    Menyajikan data dalam bentuk grafik, diagram, dan dashboard menggunakan alat seperti Tableau atau Power BI agar lebih mudah dipahami oleh tim bisnis.

  5. Memberikan Rekomendasi
    Berdasarkan analisis, Data Analyst memberikan saran yang berbasis data untuk mendukung strategi perusahaan.

Contoh Pekerjaan Sehari-Hari:

  • Menganalisis perilaku pelanggan berdasarkan data transaksi

  • Membuat laporan mingguan atau bulanan tentang performa penjualan

  • Mengidentifikasi area bisnis yang mengalami penurunan performa

2. Kuasai Dasar-Dasar Statistik dan Matematika

Kuasai Dasar-Dasar Statistik dan Matematika

Statistik dan matematika adalah fondasi utama dalam dunia analisis data. Tanpa pemahaman yang cukup di bidang ini, seorang data analyst akan kesulitan dalam mengolah, membaca, dan menyimpulkan data secara tepat.


Mengapa Statistik Penting?

Statistik membantu kita memahami pola, tren, dan hubungan antar data. Dengan statistik, kita bisa menarik kesimpulan yang logis dan membuat prediksi berbasis data.


Konsep Dasar Statistik dan Matematika yang Harus Dikuasai:

  1. Rata-Rata, Median, dan Modus

    • Rata-rata (Mean): Nilai tengah dari seluruh data.

    • Median: Nilai tengah saat data diurutkan.

    • Modus: Nilai yang paling sering muncul dalam data.

  2. Standar Deviasi dan Variansi

    • Mengukur seberapa jauh data menyebar dari nilai rata-rata.

    • Digunakan untuk mengetahui konsistensi data.

  3. Distribusi Data

    • Misalnya distribusi normal (berbentuk lonceng), binomial, dan lainnya.

    • Memahami distribusi membantu dalam memilih metode analisis yang tepat.

  4. Probabilitas (Peluang)

    • Kemungkinan suatu kejadian terjadi.

    • Penting untuk prediksi dan estimasi dalam data science.

  5. Korelasi dan Regresi

    • Korelasi: Hubungan antar dua variabel (apakah saling berpengaruh).

    • Regresi: Memprediksi nilai satu variabel berdasarkan variabel lain.

  6. Outlier (Nilai Pencilan)

    • Data yang sangat berbeda dari data lainnya.

    • Harus dikenali karena bisa memengaruhi hasil analisis.

Tips Belajar Statistik dan Matematika untuk Data Analyst:

  • Gunakan platform seperti Khan Academy, Coursera, atau YouTube.

  • Praktikkan langsung dengan contoh dataset sederhana.

  • Terapkan konsep menggunakan Excel, Python, atau R untuk memperkuat pemahaman.

3. Belajar Software dan Tools

Dalam dunia data analytics, penguasaan berbagai software dan tools sangat penting untuk menunjang pekerjaan. Alat-alat ini membantu mulai dari pengambilan data, pengolahan, analisis, hingga penyajian data dalam bentuk visual yang mudah dipahami.


Berikut Software dan Tools yang Wajib Dikuasai:

1. Microsoft Excel

  • Cocok untuk analisis data sederhana dan menengah.

  • Fitur penting: Pivot Table, VLOOKUP/XLOOKUP, IF statement, Chart/Graph, dan Data Analysis Toolpak.

  • Masih banyak digunakan di berbagai perusahaan.

2. SQL (Structured Query Language)

  • Digunakan untuk mengambil, menyaring, dan mengelola data dari database.

  • Contoh query:

  • SELECT nama, penjualan FROM transaksi WHERE bulan = 'Januari'

3. Python

  • Bahasa pemrograman yang fleksibel dan populer dalam data analytics.

  • Library penting:

    • Pandas: untuk mengolah dan membersihkan data.

    • NumPy: untuk operasi numerik.

    • Matplotlib dan Seaborn: untuk visualisasi.

  • Cocok untuk proyek analisis besar dan automasi.

4. R

  • Alternatif Python, lebih kuat dalam analisis statistik dan grafik.

  • Digunakan banyak dalam bidang akademik dan riset.

5. Power BI atau Tableau

  • Tools visualisasi data yang sangat powerful.

  • Bisa membuat dashboard interaktif dan laporan visual untuk presentasi kepada stakeholder.

  • Drag and drop interface, cocok bagi pemula.

6. Google Sheets (Opsional)

  • Alternatif Excel berbasis cloud.

  • Bisa digunakan kolaborasi tim secara langsung.

Tips Belajar Tools:

  • Mulai dari Excel dan SQL sebagai dasar.

  • Lanjutkan ke Python atau R untuk analisis lanjutan.

  • Pelajari Power BI/Tableau untuk visualisasi.

  • Ikuti kursus online di Coursera, Udemy, DataCamp, atau YouTube.

4. Belajar Mengolah dan Membersihkan Data (Data Cleaning)

Salah satu keterampilan paling penting dalam dunia data analyst adalah kemampuan mengolah dan membersihkan data, atau yang dikenal dengan istilah data cleaning. Data yang kita peroleh sering kali tidak rapi, tidak lengkap, atau bahkan mengandung kesalahan. Oleh karena itu, data harus dibersihkan terlebih dahulu agar hasil analisis menjadi akurat dan dapat dipercaya.


Mengapa Data Cleaning Penting?

  • Data yang kotor bisa menghasilkan kesimpulan yang salah.

  • Proses analisis menjadi lebih cepat dan efisien jika datanya rapi.

  • Membantu meningkatkan kualitas dan keandalan dari insight yang dihasilkan.

Langkah-Langkah Dasar dalam Data Cleaning:

1. Menghapus Data Duplikat

  • Data yang sama bisa tercatat lebih dari sekali.

  • Gunakan fitur di Excel, SQL, atau Pandas (Python) untuk mendeteksi dan menghapus duplikasi.

2. Menangani Data Kosong (Missing Values)

  • Beberapa data mungkin tidak terisi.

  • Solusi:

    • Mengisi nilai kosong dengan rata-rata/median.

    • Menghapus baris dengan data kosong jika tidak relevan.

3. Memastikan Konsistensi Format

  • Contoh: Penulisan tanggal yang tidak konsisten (01/07/2025 vs July 1st, 2025).

  • Pastikan format data seragam agar mudah dianalisis.

4. Mengoreksi Data Salah Ketik (Typo)

  • Nama kota bisa ditulis berbeda-beda, misalnya “Jakarta”, “Jkt”, atau “jakrta”.

  • Gunakan pencocokan teks atau fungsi koreksi otomatis.

5. Normalisasi Data

  • Menyusun ulang data agar seragam dan mudah dibaca.

  • Misalnya: huruf kapitalisasi seragam, satuan ukuran disamakan (kg vs gram).

6. Menghapus Outlier yang Tidak Wajar

  • Nilai ekstrem yang tidak masuk akal (misal: umur pelanggan = 500 tahun).

  • Perlu dianalisis apakah akan dihapus atau diperbaiki.

Tools untuk Data Cleaning:

  • Excel: Fitur Remove Duplicate, Text to Column, Find & Replace.

  • Python (Pandas): Untuk cleaning data dalam jumlah besar.

  • Power Query di Excel/Power BI: Untuk transformasi data.

  • OpenRefine: Alat open-source khusus untuk data cleaning.

5. Pahami Dasar-Dasar Bisnis

Sebagai seorang Data Analyst, tidak cukup hanya bisa mengolah angka. Kamu juga perlu memahami dasar-dasar bisnis agar analisis data yang dilakukan relevan dan berdampak langsung terhadap strategi perusahaan.


Mengapa Pemahaman Bisnis Penting bagi Data Analyst?

  • Membantu memahami konteks dari data yang dianalisis.

  • Menyusun laporan atau insight yang selaras dengan kebutuhan bisnis.

  • Meningkatkan kemampuan dalam memberikan rekomendasi yang tepat kepada stakeholder.


Hal-Hal Dasar Bisnis yang Perlu Dipahami:

1. Model Bisnis Perusahaan

  • Pelajari bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan.

  • Contoh model: penjualan produk, layanan berlangganan, iklan digital, dll.

2. Struktur Organisasi dan Fungsi Divisi

  • Kenali fungsi dari divisi seperti marketing, sales, finance, HR, dan operasional.

  • Ini membantu kamu memahami kebutuhan data dari setiap tim.

3. KPI (Key Performance Indicators)

  • Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis.

  • Contoh KPI: total penjualan, tingkat konversi, retention rate, biaya akuisisi pelanggan (CAC), dll.

4. Proses Pengambilan Keputusan Bisnis

  • Data analyst membantu pengambilan keputusan.

  • Oleh karena itu, penting untuk tahu bagaimana manajemen memutuskan sesuatu berdasarkan data.

5. Masalah Umum dalam Dunia Bisnis

  • Contoh: penurunan penjualan, churn pelanggan, efisiensi biaya operasional.

  • Pahami masalah ini agar analisis yang kamu lakukan bisa memberikan solusi nyata.


Cara Meningkatkan Pemahaman Bisnis:

  • Ikuti berita ekonomi dan tren industri yang relevan dengan perusahaan.

  • Diskusi langsung dengan tim bisnis (marketing, sales, dll) untuk memahami kebutuhan mereka.

  • Ikut kursus dasar-dasar bisnis online di Coursera, edX, atau LinkedIn Learning.

  • Baca laporan tahunan atau presentasi investor dari perusahaan besar sebagai referensi.

6. Latihan dengan Dataset Nyata

Setelah mempelajari teori dan tools, langkah penting berikutnya bagi seorang calon Data Analyst adalah latihan langsung dengan dataset nyata. Praktik ini akan membantu kamu mengasah keterampilan teknis, berpikir kritis, serta memahami pola dan permasalahan data dalam dunia nyata.

Mengapa Harus Latihan dengan Dataset Nyata?

  • Membiasakan diri dengan data yang tidak sempurna (berantakan, tidak lengkap, tidak konsisten).

  • Meningkatkan kemampuan dalam membersihkan dan menganalisis data.

  • Menambah pengalaman untuk membuat laporan dan insight yang bisa digunakan secara langsung.

  • Menjadi bahan untuk portofolio kamu saat melamar kerja.

Situs Tempat Mengambil Dataset Gratis:

1. Kaggle

  • Salah satu platform data science terbesar.

  • Tersedia ribuan dataset dari berbagai kategori: e-commerce, keuangan, kesehatan, pendidikan, dll.

  • Bisa langsung latihan coding di browser (tanpa install tools).

2. UCI Machine Learning Repository

  • Kumpulan dataset klasik untuk keperluan pembelajaran.

  • Cocok untuk proyek analisis dan model prediktif sederhana.

3. Google Dataset Search

  • Mesin pencari khusus dataset dari berbagai sumber akademik, pemerintah, dan organisasi.

4. Data.go.id

  • Portal data terbuka resmi milik pemerintah Indonesia.

  • Berisi dataset dari sektor publik seperti ekonomi, transportasi, dan kesehatan.

5. World Bank Data

  • Dataset internasional yang fokus pada indikator pembangunan, ekonomi global, dan sosial.

Ide Latihan Proyek Data Analytics:

  1. Analisis Penjualan Toko Online

    • Dataset: Transaksi pelanggan, produk, tanggal pembelian.

    • Tujuan: Mengetahui produk terlaris, waktu ramai penjualan, dan perilaku konsumen.

  2. Analisis Angka Harapan Hidup atau Pendidikan

    • Dataset dari World Bank atau Data.go.id.

    • Tujuan: Menilai kondisi sosial-ekonomi suatu daerah.

  3. Analisis Data Film

    • Dataset: IMDb atau Netflix dataset dari Kaggle.

    • Tujuan: Menganalisis genre favorit, rating tertinggi, dan tren tahunan.

  4. Analisis Data Startup

    • Dataset: Informasi pendanaan startup.

    • Tujuan: Mengetahui tren investasi, sektor potensial, dan lokasi startup terbanyak.

7. Bangun Portofolio sebagai Data Analyst

Setelah kamu belajar teori, menguasai tools, dan latihan dengan dataset nyata, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah membangun portofolio. Portofolio akan menjadi bukti nyata kemampuanmu dan merupakan salah satu faktor penting yang dinilai oleh recruiter atau perusahaan saat kamu melamar kerja.


Mengapa Portofolio Penting?

  • Menunjukkan kemampuan teknis dan pemahaman bisnis secara konkret.

  • Memberikan nilai tambah di mata HR dan user saat seleksi kerja.

  • Menjadi media untuk menunjukkan cara kamu berpikir, memecahkan masalah, dan menyajikan data.

  • Bisa digunakan untuk personal branding di LinkedIn atau media sosial profesional.

Jenis Proyek yang Bisa Masuk ke Portofolio:

1. Analisis Data Penjualan

  • Contoh: Menentukan produk terlaris, jam penjualan tertinggi, dan perilaku pelanggan.

  • Tools: Excel, SQL, Python, Power BI.

2. Dashboard Visualisasi

  • Buat dashboard interaktif dengan Tableau atau Power BI.

  • Contoh: Dashboard keuangan bulanan, laporan marketing, atau statistik pengguna aplikasi.

3. Prediksi Menggunakan Machine Learning Dasar

  • Contoh: Prediksi churn pelanggan, prediksi harga rumah, klasifikasi jenis pelanggan.

  • Tools: Python (Scikit-learn, Pandas, Matplotlib).

4. Proyek Cleaning dan Exploratory Data Analysis (EDA)

  • Fokus pada proses membersihkan data dan menggali insight awal dari dataset.

  • Tunjukkan bagaimana kamu menangani missing value, outlier, dan visualisasi awal.

Tempat untuk Mempublikasikan Portofolio:

  1. GitHub

    • Simpan semua kode, notebook Jupyter, dan dataset yang kamu gunakan.

    • Sertakan README yang menjelaskan proyekmu secara ringkas dan jelas.

  2. Medium atau Blog Pribadi

    • Tulis artikel penjelasan dari setiap proyekmu agar orang lain bisa memahami insight yang kamu temukan.

  3. LinkedIn

    • Posting cuplikan proyekmu dan ajak diskusi atau minta feedback dari komunitas.

  4. Tableau Public / Power BI Service

    • Upload dashboard interaktif agar bisa dilihat langsung oleh recruiter atau kolega.

Tips Bangun Portofolio yang Menarik:

  • Fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas.

  • Jelaskan tujuan proyek, metode yang digunakan, hasil analisis, dan rekomendasi.

  • Gunakan bahasa bisnis yang mudah dipahami oleh non-teknis.

  • Update portofolio secara berkala saat kamu menyelesaikan proyek baru.

8. Ikuti Pelatihan atau Sertifikasi

Untuk memperkuat kemampuan sebagai Data Analyst dan meningkatkan nilai jual di pasar kerja, mengikuti pelatihan atau sertifikasi adalah langkah yang sangat disarankan. Selain memberikan pemahaman yang terstruktur, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi yang diakui oleh industri.


Mengapa Sertifikasi dan Pelatihan Penting?

  • Memberikan pemahaman terarah dan mendalam tentang analisis data.

  • Menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam meniti karier sebagai Data Analyst.

  • Diakui oleh banyak perusahaan besar sebagai nilai tambah saat melamar pekerjaan.

  • Dilengkapi dengan proyek nyata (real-case projects) dan evaluasi.

Rekomendasi Kursus dan Sertifikasi Terbaik:

Platform Internasional:

  1. Google Data Analytics Professional Certificate – Coursera

    • Sangat cocok untuk pemula.

    • Materi meliputi: Excel, SQL, Tableau, dan dasar analisis data.

    • Sertifikat resmi dari Google.

  2. IBM Data Analyst Professional Certificate – Coursera

    • Materi lengkap dari dasar hingga intermediate.

    • Belajar Python, SQL, Excel, dan visualisasi data.

  3. Data Analyst in Python – DataCamp

    • Fokus pada Python dan project langsung.

    • Cocok untuk kamu yang sudah paham dasar.

  4. Excel Skills for Business – Coursera (University of Macquarie)

    • Cocok untuk memperkuat kemampuan Excel dari dasar hingga mahir.

 Platform Lokal (Bahasa Indonesia):

  1. RevoU – Full Stack Data Analytics

    • Program intensif 3–6 bulan.

    • Fokus praktik dan proyek nyata.

    • Ada program mini course gratis juga.

  2. MyEduSolve – Sertifikasi Microsoft dan Google

    • Menyediakan ujian sertifikasi resmi.

    • Cocok untuk membangun kredibilitas profesional.

  3. Digital Talent Scholarship – Kominfo

    • Gratis dan diselenggarakan oleh pemerintah.

    • Materi bervariasi, termasuk analisis data dan digital skill lainnya.

Tips Memilih Pelatihan:

  • Sesuaikan dengan level kemampuan kamu saat ini (pemula atau menengah).

  • Perhatikan apakah tersedia praktek langsung dan studi kasus.

  • Pilih yang memberikan sertifikat resmi dan diakui oleh industri.

  • Manfaatkan pelatihan gratis untuk pemula sebelum masuk ke program berbayar.

9. Melamar Pekerjaan atau Magang sebagai Data Analyst

Setelah mempelajari teori, menguasai tools, latihan dengan dataset, dan membangun portofolio, langkah selanjutnya dalam perjalanan menjadi Data Analyst adalah melamar pekerjaan atau magang. Ini adalah tahap penting untuk masuk ke dunia kerja dan mendapatkan pengalaman nyata.


Kenapa Magang atau Pekerjaan Pertama Itu Penting?

  • Memberikan pengalaman dunia nyata dalam menganalisis data untuk kebutuhan bisnis.

  • Memperluas relasi profesional dan jaringan di industri.

  • Membangun rekam jejak untuk karier ke depannya.

  • Menambah nilai di CV dan LinkedIn kamu sebagai calon Data Analyst.

Jenis Posisi yang Bisa Dicari:

  1. Internship Data Analyst (Magang)
    Cocok untuk pemula atau mahasiswa yang ingin belajar langsung di perusahaan.

  2. Junior Data Analyst
    Posisi entry-level untuk lulusan baru atau mereka yang sudah memiliki sedikit pengalaman.

  3. Reporting Analyst / Business Analyst (Entry-level)
    Posisi dengan tugas serupa, seringkali berfokus pada pembuatan laporan dan interpretasi data bisnis.

Langkah-Langkah Melamar Pekerjaan/Magang:

1. Perbarui CV dan Portofolio

  • Tampilkan keterampilan utama: Excel, SQL, Python, Tableau, dsb.

  • Sertakan proyek analisis yang sudah kamu kerjakan.

  • Tambahkan sertifikasi yang kamu miliki.

2. Optimalkan Profil LinkedIn

  • Gunakan kata kunci seperti “Aspiring Data Analyst” atau “Data Enthusiast”.

  • Bagikan postingan tentang proyek atau pembelajaran kamu.

  • Bangun koneksi dengan profesional di bidang data.

3. Cari Lowongan di Platform Populer

  • Lokal: Jobstreet, Glints, Kalibrr, LinkedIn Jobs.

  • Internasional (remote): Internshala, RemoteOK, WeWorkRemotely, dan Indeed.

4. Lamar Secara Aktif dan Konsisten

  • Kirim lamaran secara teratur (minimal 3–5 lamaran per minggu).

  • Jangan hanya mengandalkan 1 platform saja.

  • Ikuti akun perusahaan atau komunitas di LinkedIn untuk update lowongan.

5. Persiapkan Diri untuk Wawancara

  • Pelajari cara menjelaskan proyek portofolio kamu.

  • Latihan menjawab pertanyaan teknis dan studi kasus (biasanya tentang SQL, analisis data, dan logika bisnis).

  • Siapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti:

    • "Kenapa kamu ingin menjadi Data Analyst?"

    • "Ceritakan proyek data terbaik yang pernah kamu buat."

Tips Tambahan:

  • Jangan takut mulai dari magang atau freelance project.

  • Ikut komunitas seperti Dicoding, DataTalks, atau RevoU Community untuk info peluang.

  • Bersikap terbuka untuk posisi yang masih berkaitan seperti Admin Data, Data Entry, atau Business Intelligence Intern sebagai batu loncatan.

10. Terus Belajar dan Update Skill sebagai Data Analyst

Dunia data terus berkembang dengan sangat cepat. Tools, teknologi, dan pendekatan baru dalam analisis data selalu bermunculan. Oleh karena itu, sebagai seorang Data Analyst — baik pemula maupun profesional — kamu harus terus belajar dan meng-upgrade skill agar tetap relevan dan kompetitif di dunia kerja.


Mengapa Perlu Terus Update Skill?

  • Industri data selalu berkembang (contoh: munculnya AI, big data, dan analitik prediktif).

  • Perusahaan mencari data analyst yang adaptif dan selalu ingin belajar.

  • Skill yang kamu kuasai hari ini bisa jadi sudah kurang relevan dalam 1–2 tahun ke depan.

  • Membuka peluang untuk naik ke posisi lebih tinggi, seperti Data Scientist, BI Analyst, atau Data Engineer.

Skill yang Perlu Terus Dikembangkan:

1. Skill Teknis Lanjutan

  • Python Lanjutan: Automasi, web scraping, penggunaan API.

  • SQL Lanjutan: Sub-query, window function, CTE (Common Table Expression).

  • Power BI / Tableau Tingkat Lanjut: DAX, custom visuals, parameter.

  • Machine Learning Dasar: Linear regression, decision tree, clustering.

2. Skill Soft Skills

  • Komunikasi Data: Menyampaikan insight dengan jelas ke tim non-teknis.

  • Storytelling: Mengubah data menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.

  • Problem Solving: Mampu menganalisis masalah dan mencari solusi dari data.

3. Bahasa Pemrograman atau Tools Baru

  • R: Alternatif Python untuk analisis statistik.

  • BigQuery, Snowflake: Untuk data dalam skala besar.

  • Git & GitHub: Untuk kolaborasi dan manajemen proyek.

  • Looker Studio (Google Data Studio): Untuk visualisasi ringan berbasis web.

Cara Terus Update Skill:

  1. Ikuti Kursus Online
    Platform seperti Coursera, Udemy, DataCamp, dan RevoU terus memperbarui materi mereka.

  2. Baca Blog dan Artikel Industri
    Kunjungi blog seperti Towards Data Science, KDNuggets, dan Medium.

  3. Ikut Komunitas dan Forum Diskusi
    Gabung di grup Telegram, Discord, atau LinkedIn yang membahas data analytics.

  4. Ikut Webinar dan Konferensi
    Contoh: Google Data Summit, DataTalks Club, dan acara Kominfo/Digital Talent.

  5. Ambil Tantangan Proyek
    Contoh: kompetisi di Kaggle atau proyek mini bulanan untuk melatih kemampuan baru.

Kesimpulan:

Menjadi Data Analyst bukan hanya soal belajar sekali lalu selesai. Kamu harus terus berkembang, mengikuti tren terbaru, dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri. Dengan konsistensi belajar dan semangat eksplorasi, kamu akan menjadi data analyst yang adaptif, bernilai tinggi, dan siap bersaing di era digital.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url